Didunia
investasi mempunyai dua alat dalam menganalisis saham, yaitu Analisis fundamental
dan analisis Teknikal. Dua alat analisis ini mencerminkan tipe investor. Apakah
menjadi investor jangka panjang atau investor jangka pendek (trader). Analisis ini mempunyai karakter
yang berbeda beda.
1. Analisis Fundamental
Analisis
Fundamental
|
Tipe Investor Jangka Panjang
|
Lebih melihat ke Pertumbuhan Perusahaan
|
Melihat laporan keuangan
|
Menghitung Rasio Keuangan
|
Mendapatkan keuntungan dari deviden
|
Biasanya lebih memilih perusahaan yang
lebih mapan dan prospek baik untuk masa depan
|
Jangka waktu kurang lebih 5 tahun keatas
|
Investor jangka panjang cenderung lebih menggunakan analisis fundamental. Karena keadaan fundamental yang baik atau bagus sebuah perusahaan, dapat mendorong pertumbuhan perusahaan dan menimbulkan kepercayaan pada investor. Investor jangka panjang menggunakan laporan keuangan untuk melihat pertumbuhan perusahaan tersebut. Setelah melihat kondisi laporan keuangan, menggunakan rasio keuangan juga penting untuk melihat pertumbuhan suatu perusahaan. Dilihat dari rasio ROA, ROE, DPR, PER, EPS, PBV dan rasio lainnya yang dapat kita lihat di rangkuman kinerja perusahaan di www.idx.co.id. Dalam memilih perusahaan, investor jangka panjang biasanya memilih perusahaan yang sudah mapan atau biasanya saham lapis satu dan mempunyai prospek yang baik untuk masa depan. Tak jarang sektor consumer banyak sekali diminati untuk investasi jangka panjang ini.
2. Analisis
Teknikal
Analisis
Teknikal
|
Tipe investor jangka pendek (trader)
|
Lebih melihat ke pergerakan harga saham
suatu perusahaan
|
Mendapatkan keuntungan dari capital gain
dan deviden
|
Biasanya memilih perusahaan yang
pergerakannya cepat dalam waktu cepat
|
jangka waktunya harian, mingguan dan
bulanan
|
Investor jangka pendek biasanya
menggunakan analisis teknikal sebagai alat analisisnya. Trader cenderung
melihat ke pergerakan harga saham suatu perusahaan. Pergerakan harga saham bergerak pada pola
tertentu (trend). Pola(trend)
pergerakan ini mempunyai tiga Trend, yaitu:
· Up Trend = Dimana trend pergerakan harga saham perusahaan
sedang mengalami kenaikan.
Pergerakan Saham UNTR
· Sideway = Dimana pola pergerakan harga saham perusahaan
sedang mengalami kestabilan.
Pergerakan Saham SRIL
· Down Trend =
Dimana pergerakan harga saham suatu perusahaan sedang mengalami penurunan.
Pergerakan Saham ASRI
Tak jarang
melihat trader lebih banyak mendapatkan keuntungan dari hasil tradingnya.
Trader ini mendapatkan keuntungan yang besar dari capital gain (selisih harga
jual dengan harga beli) dan deviden. Dalam
jangka waktu yang dapat dibilang cepat biasanya trader mendapatkan keuntungan
yang tinggi.
Pergerakan Saham BUMI
Belum menyentuh satu tahun pergerakan saham BUMI ini dapat dibilang cepat. Berawal dari harga Rp 49 perlembarnya hingga menyentuh harga kurang
lebih Rp 500 perlembarnya dalam hitungan beberapa bulan saja.
No comments:
Post a Comment